Negara-negara Sarang Mafia Bola – Kasus mafia sepak bola yang menjadi sorotan suporter sepak bola nasional menjadi salah satu pekerjaan rumah terbesar bagi kepengurusan baru PSSI di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan.
Masalah mafia sepak bola sebenarnya bukan hanya masalah bagi Indonesia. Di sejumlah negara mafia sepak bola berperilaku seperti orang normal. Mereka seperti tak tersentuh. Atau hukum yang mereka buat.
The Guardian melaporkan pada 2017 bahwa lebih dari 50 orang ditangkap dan lebih dari 70 orang diselidiki oleh polisi Italia atas dugaan pengaturan skor di divisi ketiga dan keempat liga Italia.
“Tindakan luas ini diduga melibatkan puluhan pertandingan di liga ketiga dan keempat sepak bola Italia,” kata polisi di wilayah selatan Italia Catanzaro saat itu.
Dalam kasus ini, jaksa penuntut umum Catanzaro membebaskan asosiasi yang terlibat dalam sindikat tersebut, antara lain Pro Patria, Barletta, Brindisi, L’Aquila, Neapolis Mugnano, Torres, Vigor-Lamezia, Santarcangelo, Sorrento, Montalto, Puteolana, Akragas dan San Severo.
Pada tahun yang sama, Reuters melaporkan, menurut Interpol, 80 negara terlibat dalam jaringan mafia sepak bola internasional. Dari 80 negara tersebut, 5 negara dianggap sebagai tempat berkembang biaknya mafia sepak bola.
Singapura
Negara yang hanya berukuran 719,1 km2 ini dikenal oleh banyak orang sebagai salah satu markas mafia sepak bola internasional. Subyek pengaturan pertandingan, yang terjadi pada pertandingan sepak bola di kompetisi Eropa dan diatur oleh mafia perjudian Singapura, merupakan rahasia umum yang sedikit banyak diketahui oleh para pengamat sepak bola.
Pada tahun 2015 nama Tan Seet Eng menimbulkan sensasi di sepak bola internasional. Pria yang kerap disapa Dan Tang ini dipercaya sebagai bos mafia sepak bola yang bermarkas di Singapura. Menurut Europol, Dan terlibat dalam pengaturan pertandingan dari sekitar 700 pertandingan di seluruh dunia.
Dan dikabarkan memimpin sindikat yang menghasilkan jutaan dolar dalam pengaturan pertandingan di Italia. Ia juga diduga terlibat dalam pengaturan 380 pertandingan di kompetisi Eropa.
Dan dia bahkan diwawancarai oleh majalah Jerman Der Spiegel bahwa dia bahkan bisa mengatur poin untuk pertandingan Barcelona. Laga Barcelona melawan Fenerbache yang dimainkan di Istanbul pada September 2001 tak lepas dari tangan kotor Dan Tan.
El Salvador
Negara di kawasan Amerika Tengah ini memang tidak memiliki reputasi yang baik di sepak bola internasional. Mereka sebenarnya memiliki “reputasi” untuk mafia sepak bola yang berlabuh kuat yang mengatur pengaturan pertandingan.
Pada tahun 2015, Asosiasi Sepak Bola El Salvador harus menghukum 22 pemainnya karena terlibat dalam pengaturan pertandingan di negara tersebut. Selain itu, asosiasi sepak bola juga menghukum klub-klub yang terlibat serta pemain asing di tanah air.
Kasus pengaturan skor terjadi pada pertandingan persahabatan El Salvador, seperti 2010 melawan Amerika Serikat, melawan klub MLS DC United dan melawan Uruguay.
Serbia
Yugoslavia yang terfragmentasi memiliki ikatan kuat dengan mafia sepak bola. Seperti yang dilaporkan Skysport di Serbia, banyak pesepakbola asing harus membayar sejumlah uang untuk melindungi mafia ini.
Mereka yang akrab dengan buku Franklin Foer “Memahami Dunia melalui Sepak Bola” tentu tidak asing dengan karakter bernama Arkan.
Meski diamankan pihak berwajib, aksi mafia sepak bola di Serbia sulit dihentikan. Aksi mereka tidak hanya meminta uang kepada pesepakbola asing, tetapi yang paling utama adalah mencetak gol di pertandingan-pertandingan di liga Serbia.
Argentina
Sepak bola Argentina dikenal memiliki reputasi buruk. Mafia sepak bola menang di negara ini. Para gangster ini mengendalikan segala hal buruk di sepak bola Argentina, mulai dari kekerasan hingga pengaturan pertandingan.
Seperti dilansir theguardian di Football5star.com, banyak daerah kumuh di Argentina yang menjadi rumah bagi mafia sepak bola ini. Meskipun mereka tinggal di tempat yang tidak pantas, mafia kecil ini bekerja dengan raja mafia yang tinggal di daerah elit Argentina.
Di Argentina, sepak bola adalah bagian dari kehidupan masyarakat di sana, dan Mafia menggunakan kondisi ini untuk terus mendapatkan uang dari bisnis mencetak gol yang mereka praktikkan secara bebas.
Italia
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, pernah mengatakan negaranya adalah negara mafia. Italia dan Mafia adalah entitas yang sulit dipisahkan. Mafia ini mendorong kehidupan sepak bola di Pizzaland. Mereka tertanam kuat dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat Italia.
Italia Selatan bahkan disebut sebagai daerah mafia karena sebagian besar masyarakat di sana memiliki hubungan langsung dengan mafia. Uniknya, para mafia ini duduk bersama, makan siang dan makan malam bersama para pengambil keputusan lokal.
Kasus pengaturan skor di Italia bukan hal baru. Tidak hanya kasus klub-klub amatir ini, Pada 2006, pesepak bola Giuseppe Sculli dinyatakan bersalah karena terlibat pengaturan skor di pertandingan Crotone versus Messina pada Serie B Italia musim 2001/02. Eks pemain Juventus dan Lazio memang jadi rahasia umum dekat dengan mafia judi sepak bola Italia.
Terlibatnya Sculli dalam pengaturan skor seperti hal lumrah pasalnya darah mafia memang mengalir dalam tubuh Sculli. Pemain ini memiliki hubungan darah dengan Giuseppe Morabito, bos dari Ndrangheta. Bahkan Sculli adalah cucu yang paling dicintai Morabito. Morabito juga terlibat dalam pengaturan skor di tahun-tahun sebelumnya.
Itulah negara-negara sarang mafia bola dan Selengkapnya dapat disimak di Dewata88 Situs Judi Slot Online dan Agen Bola Terpercaya